Late Night with the Devil adalah film horor berformat found footage yang disutradarai oleh Cameron dan Colin Cairnes. Film ini mengisahkan peristiwa dalam sebuah acara bincang-bincang larut malam yang mencoba menarik perhatian penonton dengan menghadirkan elemen paranormal di malam Halloween yang menyeramkan. Meskipun cukup terkenal, acara tersebut, Night Owls with Jack Delroy, hampir mencapai titik kegagalan, sehingga Jack terpaksa menggunakan metode tak konvensional. Ia mengundang tamu seperti peramal Christou dan Carmichael Haig, seorang skeptis paranormal terkenal, untuk mendongkrak peringkat acara. Namun, kesalahan terkait Lilly, seorang gadis yang tumbuh dalam sekte, membuka peluang munculnya kekuatan jahat di studio.
Sebagai film horor berformat found footage, dengan narasi yang terfokus pada Jack Delroy dan Night Owls, beberapa penonton mungkin bertanya-tanya apakah elemen-elemen ini memiliki keterkaitan dengan kenyataan.
Inspirasi Nyata di Balik Late Night with the Devil dan Night Owls
Meskipun Late Night with the Devil bersifat sepenuhnya fiktif secara supernatural, acara bincang-bincang Night Owls dan pembawa acaranya, Jack Delroy, adalah karya imajinasi belaka. Acara maupun tokoh tersebut tidak pernah ada di dunia nyata seperti yang digambarkan dalam film. Namun, keduanya tetap memiliki kaitan dengan dunia nyata melalui berbagai inspirasi yang mendasari pembuatannya.
Inspirasi utama film ini berasal dari Don Lane, seorang tokoh Amerika yang dikenal melalui kariernya di acara bincang-bincang Australia, The Don Lane Show. Lane dikenal memiliki ketertarikan pada dunia paranormal, sering menghadirkan praktisi seperti peramal, pesulap, dan lainnya di acaranya. Bahkan, pemburu hantu terkenal, Ed dan Lorraine Warren—yang menjadi inspirasi di balik film The Conjuring—pernah tampil dalam dua episode The Don Lane Show dan menyelidiki beberapa tempat berhantu di Melbourne selama kunjungan mereka. Dengan demikian, premis film yang menggabungkan acara bincang-bincang dengan elemen paranormal memiliki kaitan jelas dengan The Don Lane Show, memberikan relevansi nyata pada tokoh Jack Delroy dan Night Owls.
Hubungan ini semakin diperkuat oleh kekaguman David Dastmalchian—pemeran Jack Delroy—terhadap Don Lane. Dalam wawancaranya dengan Nerdist, Dastmalchian menyatakan, “Apa yang saya sukai dari Don Lane adalah ketertarikannya yang tulus dan ingin percaya pada unsur supernatural. Ia mengundang orang-orang yang mengaku memiliki kekuatan psikis, kemampuan mistik, atau trik seperti membengkokkan sendok, dan selalu memberi mereka kesempatan, alih-alih menjadikan mereka bahan lelucon.”
Budaya Acara Bincang-Bincang di Era 70-an
Selain itu, budaya dan estetika acara bincang-bincang pada era 70-an juga memberikan pengaruh besar pada penggambaran Jack Delroy. Cameron dan Colin Cairnes, yang tumbuh besar di Australia pada tahun 70-an dan 80-an, merupakan penikmat media Amerika, termasuk acara bincang-bincang larut malam. Karena itu, mereka berusaha menciptakan Jack Delroy dan acaranya dengan pendekatan realistis yang mencerminkan televisi pada masa itu. Salah satu caranya adalah melalui dialog, terutama monolog pembuka dan lelucon Delroy, yang ditulis untuk tetap relevan dengan humor khas era tersebut.
Colin Cairnes, dalam wawancaranya dengan The Hollywood Reporter, menjelaskan proses penulisan naskah: “Kami menjalankan naskah ini seperti ruang penulis acara bincang-bincang karena kami berteman dengan banyak komedian dan penulis komedi di Australia. Kami meminta mereka membuat beberapa lelucon, dan satu atau dua di antaranya masuk ke dalam film.”
Set dan Pengambilan Gambar yang Realistis
Set Night Owls yang realistis dan penciptaan persona Jack Delroy juga memperkuat kesan autentik. Inspirasi untuk desain set dan penggambaran acara berasal dari televisi nyata tahun 70-an. Para pembuat film merekam proyek ini di studio dengan sudut pandang 360 derajat, meniru pendekatan pengambilan gambar acara bincang-bincang sungguhan. Dengan kombinasi berbagai pengaruh dan inspirasi ini, Night Owls with Jack Delroy dalam Late Night with the Devil berhasil mempertahankan koneksi dengan kenyataan meski sepenuhnya bersifat fiktif.
0 Komentar
Terima kasih sudah membaca, silahkan tinggalkan komentar!!