Beberapa platform media sosial yang dulu populer namun kini sepi atau bahkan tutup,
antara lain:
Friendster
Friendster merupakan salah satu media sosial pertama yang mendunia, diluncurkan pada tahun 2002. Awalnya, Friendster sangat populer, terutama di Asia Tenggara. Pengguna dapat membuat profil, menambahkan teman, dan berbagi foto. Namun, seiring munculnya Facebook dan media sosial lain yang menawarkan fitur lebih menarik dan inovatif, popularitas Friendster menurun. Pada 2011, Friendster akhirnya berubah menjadi platform game sosial, namun gagal dan ditutup pada 2015.MySpace
MySpace adalah platform media sosial populer pada pertengahan 2000-an, terutama di Amerika Serikat. Platform ini dikenal dengan fitur personalisasi profil yang unik dan banyak digunakan oleh musisi untuk mempromosikan karya mereka. Pada 2006, MySpace adalah media sosial terbesar di dunia. Namun, dengan kehadiran Facebook yang lebih sederhana dan lebih fungsional, pengguna MySpace mulai beralih. MySpace kemudian dijual dan mengalami beberapa kali perubahan, tetapi tidak pernah berhasil bangkit seperti dulu.Google+
Google+ diluncurkan pada 2011 oleh Google sebagai saingan Facebook. Meskipun Google+ menawarkan integrasi dengan layanan Google lainnya dan fitur "circles" yang unik untuk membagi kelompok teman, platform ini tidak pernah mencapai kesuksesan besar. Keterlibatan pengguna sangat rendah, dan pada 2019, Google menutup Google+ untuk konsumen karena kurangnya penggunaan dan masalah keamanan.Path
Path adalah platform media sosial yang diluncurkan pada 2010 dan bertujuan untuk membangun pengalaman jejaring sosial yang lebih pribadi dengan membatasi jumlah teman hingga 150. Aplikasi ini sempat populer karena tampilannya yang menarik dan fokus pada berbagi momen secara eksklusif dengan teman dekat. Namun, persaingan dengan media sosial besar seperti Facebook dan Instagram menyebabkan penggunanya berkurang drastis. Path akhirnya ditutup pada 2018.Vine
Vine adalah platform berbagi video pendek (6 detik) yang sangat populer pada awal 2010-an, terutama di kalangan kreator konten muda. Namun, persaingan dari Instagram yang menambahkan fitur video dan munculnya TikTok menyebabkan penurunan pengguna Vine. Pada 2017, Vine resmi dihentikan oleh Twitter, pemilik platform tersebut.
Media sosial ini gagal bertahan karena tidak dapat bersaing dengan inovasi dan fitur dari platform lain yang lebih besar dan dinamis.
0 Komentar
Terima kasih sudah membaca, silahkan tinggalkan komentar!!