Pengertian Gaharu sebenarnya adalah hasil
persenyawaan enzim jamur tertentu yang menginfeksi kayu/pohon gaharu .
Persenyawaan itu menghasilkan damar wangi yang kemudian dikenal sebagai
gaharu. Kayu yang mengandung damar wangi atau gaharu kategori paling
bagus atau kelas super mencapai harga Rp 50 juta per kilogramnya. Dan
melalui metode penyulingan, gaharu menghasilkan minyak bisa mencapai Rp
200 juta/liternya dan secara umum dimanfaatkan sebagai pewangi. Kepala
Bidang Puslitbang Hutan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Sulityo A
Siran mengatakan, dan saat ini gaharu ternyata bisa digunakan sebagai
obat herbal berbagai jenis penyakit berat, seperti tumor, kanker, lever,
tuberkulosis, dan ginjal. BIBIT POHON GAHARU
Gubal
Gaharu Indonesia mengajak setiap orang/keluarga di indonesia untuk ikut
serta : 1. Melestarikan Pohon Gaharu, yang sudah termasuk ke
dalam jenis pohon yang dilindungi (hampir punah karena penebangan liar
yang dilakukan para pemburu kayu gaharu) dimana setiap keluarga dapat
menanam pohon ini mulai dari jumlah terkecil sampai terbesar disesuaikan
dengan ketersediaan lahan untuk menanam. Penanaman bisa dengan beberapa
batang saja di halaman rumah anda. 2. BERTINDAK , Menanam untuk
masa depan keluarga, mengapa begitu ? .. apabila masing-masing keluarga
menanam 10 batang saja setiap keluarga, maka sudah dapat di estimasikan
7 tahun kedepan mempunyai tabungan kurang lebih senilai 10 x 17 juta
(Asumsi terkecil yang dihitung) = 170.000.000,- (Cukup lumayan untuk
tabungan keluarga di masa depan). 3. Dengan menanam pohon
gaharu, merawat dan menjaganya hingga saat panen tiba, setiap keluarga
di Indonesia mulai saat ini sudah bisa merencanakan masa depan
keluarganya dengan lebih baik PEMELIHARAAN TANAMAN Pohon
gaharu sesuai ditanam di antara daerah dataran rendah hingga ke
perbukitan pada ketinggian 0 – 750 meter dari permukaan air laut dengan
curah hujan kurang dari 2000 cm. Suhu yang sesuai adalah antara 27°C
hingga 32°C dengan kadar cahaya matahari sebanyak 70%. Jenis tanah yang
sesuai adalah jenis lembut dan liat berpasir dengan pH tanah antara 4.0
hingga 6.0
Penanaman pohon Gaharu bisa dilakukan di
tanah-tanah perkebunan ataupun di tanah yang sempit seperti halaman
rumah atau masjid. Bisa juga ditanam secara tumpang sari di kebun karet,
kebun kelapa sawit, ladang kopi dan kebun di bawah pokok-pokok yang
lain yang berumur antara 5 – 8 tahun, atau di pekarangan rumah dan
tempat yang kosong. Teknik tanaman secara sistem tumpang sari atau
intergrasi dengan 2 atau lebih tanaman juga boleh dilakukan. Teknik
menanam adalah dengan menggali lubang dalam jarak ukuran 2mx2m, 3mx3m,
atau 3mx5m. Tergantung kepada teknik tanaman secara selang, intergrasi
atau sebagainya. Anak pokok dikeluarkan dari poli bag dan dimasukkan ke
dalam lubang yang digali dengan besar diameter dan kedalaman 0.5 meter.
Tanah dipermukaan dipadatkan dengan tangan untuk memastikan akar
bersentuhan rapat dengan tanah dan hindarkan pengaliran air di permukaan
(surface water). Kadar pemupukan tidak boleh melebihi 100 gm bagi
tiap-tiap lubang yaitu dengan kadar pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 40 – 50
gm dan TSP sebanyak 40 – 50 gm semasa proses penanaman. Pohon
gaharu yang ditanam perlu dibersihkan dari gangguan pokok lain sekitar
50 cm untuk menghindarkan persaingan hidup. Pekerjaan ini dilakukan
dalam 2 – 3 kali setahun sehingga pohon berusia 5 tahun. Pengemburan 2
kali setahun adalah amat baik untuk memberi oksigen ke dalam tanah untuk
melancarkan penyerapan makanan oleh pohon. INOKULASI POHON
GAHARU Istilah yang sering dipakai selain Inokulasi antara lain
adalah ISOLAT GAHARU / SERUM GAHARU / NANO TECHNOLOGY Bagi orang awam,
gaharu dikenal sebagai pohon berkayu wangi seperti kayu cendana.
Padahal, berbeda sama sekali. Gaharu sekarang bukan semata-mata hasil
murni dari alam tanpa adanya campur tangan manusia. Karena saat ini
sudah ditemukan sebuah metode produksi gaharu buatan yang tak kalah
dengan yang alami. Di Bogor, Jawa Barat, Badan Penelitian dan
Pengembangan ( Balitbang) Kehutanan pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan ( Puslitbang) Hutan dan Konservasi Alam Kementerian
Kehutanan mengembangkan rekayasa produksi gaharu buatan. Risetnya
dimulai sejak tahun 2000. Dan Riset itu telah menunjukkan
keberhasilannya pada 3 (tiga) tahun terakhir ini.
Teknik
Pembudidayaan pohon gaharu Teknik budi daya gaharu dengan cara
penginfeksian jamur pembentuk gaharu ke dalam batang pohon potensial.
Isolat jamur penginfeksi atau pembentuk gaharu sudah dieksplorasi
Balitbang Kehutanan dengan hasil diperoleh dari jenis Fusarium dan
Cylindrocarpon. Saat ini diperoleh dari jenis Fusarium sebanyak 23
isolat jamur. Empat isolat jamur Fusarium paling cepat menginfeksi kayu
berpotensi menjadi gaharu.” Dalam satu bulan kayu yang diinfeksi dengan
keempat isolat jamur tersebut sudah mampu menunjukkan tanda-tanda
keberhasilannya Kemudian gaharu buatan itu bisa dipetik pada
usia satu hingga tiga tahun. Pohon potensial yang dipilih untuk
membentuk gaharu, yang sudah berdiameter lebih dari 15 sentimeter dan
usianya di atas 5-6 tahun. Untuk menyuntikkan isolat jamur penginfeksi,
sebelumnya pohon potensial dilukai. Pada bagian pelukaan tersebut,
isolat jamur disuntikkan. ” Dalam satu pohon disuntikkan isolat jamur
pada 200 sampai 300 titik pelukaan batang,. Dalam pelukaan kemudian
terjadi infeksi jamur yang membentuk warna kehitam-hitaman.
Selama tiga tahun, semburat warna kehitaman itu akan menyebar ke atas
dalam jarak hanya 3-4 sentimeter saja. Semburat warna kehitam-hitaman
pada serat kayu itulah yang disebut gaharu. Gaharu super tidak
menampakkan serat kayunya. Bentuknya seperti bongkahan yang di dalamnya
tidak berlubang. ” Klasifikasi mutu gaharu ditetapkan ada enam.
Berturut-turut dari yang paling bagus, yaitu kelas super, tanggung,
kacangan, teri, kemedangan, dan cincangan, ”. Kelas cincangan merupakan
potongan kecil-kecil dari kayu yang terinfeksi menjadi gaharu. Meskipun
tidak berwarna kehitaman atau tidak mengandung getah gaharu, kelas
cincangan masih menunjukkan aroma khasnya. Biasanya, gaharu ini
digunakan untuk pembuatan dupa atau hio. Dalam proses produksi
gaharu buatan, yang sangat penting dikuasai adalah proses pembenihan,
persemaian, penanaman, dan pemeliharaan pohon-pohon berpotensi gaharu.
Tidak kalah pentingnya, yaitu tahapan pembentukan isolat jamur yang akan
diinfeksikan. Metodenya, meliputi isolasi jamur pembentuk yang diambil
dari jenis pohon penghasil gaharu. Disinilah arti pentingnya harus ada
kelompok tani, dimana dalam wadah kelompok tani ini akan mempermudah
pembinaan rekan-rekan anggota kelompok yang tersebar dari sabang sampai
merauke. Khusus Kelompok tani Gubal Gaharu Indonesia, lebih
memprioritaskan kepada keluarga-keluarga yang memiliki lahan dibawah 1
Ha, atau keluarga yang hanya bisa minimal menanam 10 batang saja sudah
bisa menjadi anggota kelompok tani GGI yang ada di perwakilan kabupaten
tempat anda.
Peluang Besar Bagi Anda Saat ini Indonesia
menjadi produsen gaharu terbesar di dunia. Total ekspor gaharu Indonesia
ke negara-negara Asia seperti Taiwan mencapai 92.188 kg. Jumlah itu
naik dibandingkan 2005 (70.335 kg) dan 2004 (32.365 kg). Mayoritas yang
diekspor kemedangan. Untuk pasar Timur Tengah terjadi penurunan ekspor:
2006 (39.400 kg), 2005 (67.245 kg). Musababnya mereka ingin gubal super
yang sulit diperoleh. Sebab itu yang mengeluh kekurangan bahan baku
bukan cuma Taufik Murad. CV Ama Ina Rua, eksportir di Jakarta juga
kekurangan pasokan gaharu. Menurut Faisal Salampessy, direktur, berapa
pun produksi akan diserap. Perusahaan yang berdiri pada 2000 itu kini
hanya mengekspor 2-3 ton dari semula 5,6 ton per bulan gaharu ke
Singapura. Menurut Joni Surya ke depan gaharu budidaya lah yang
banyak diperjualbelikan. “Seberapa lama alam bisa menyediakan gaharu?”
tanyanya. Apalagi di masa mendatang kebutuhan gaharu sebagai aromaterapi
dan obat meningkat. Sebagai obat faedahnya antara lain antiasma,
anti-mikroba, serta hepatitis. Itu karena gaharu mengandung 17 senyawa
aktif seperti agarospirol, aquilochin, dan noroksoagarofuran. Pantas
jika penanaman gaharu terus meluas. Apalagi harga jual terus melambung.
Jika pada 2001 per kg gaharu super harganya Rp 4 juta-Rp 5 juta, saat
ini sudah mencapai Rp10 juta-Rp 50 juta. Demikian pula harga gubal kelas
AB yang cuma Rp 2 juta-Rp 3 juta per kg, saat ini telah tembus Rp 4
juta-Rp 5 juta. Sudah Gaharu Cendana Pula (Harum 200 Juta/Liter)
MINYAK GAHARU Rp. 200 Juta/Liter Secara tradisional gaharu
dimanfaatkan antara lain dalam bentuk dupa untuk acara ritual dan
keagamaan, pengharum tubuh dan ruangan, bahan kosmetik dan obat-obatan
sederhana. Dan pada Saat ini pemanfaatan gaharu telah berkembang
demikian meluas antara lain untuk parfum, aroma terapi, sabun, body
lotion, bahan obat-obatan yang memiliki khasiat sebagai anti asmatik,
anti mikrobia, dan stimulan kerja syaraf dan pencernaan.
Dengan
Meningkatnya perdagangan gaharu sejak 30 tahun terakhir ini, menyebakan
timbulnya kelangkaan hasil hutan berupa gubal gaharu dari alam.
Berdasarkan informasi, harga gaharu dengan kualitas Super di pasaran
nasional Indonesia, yang diketahui Kelompok Tani Gubal Gaharu Indonesia,
untuk saat ini telah mencapai Rp 40.000.000,- s/d Rp 50.000.000,- per
kilogram dengan kwalitas super, kualitas Tanggung dengan harga rata-rata
per kilogram Rp 20.000.000,-, kualitas Kacangan dengan harga rata-rata
Rp15.000.000,-, kualitas Teri (Rp 10.000.000,- s/d Rp14.000.000,-),
kualitas Kemedangan (Rp 1.000.000,- s/d Rp 4.000.000,-), dan Suloan
(Rp75.000,-). Menurut hasil kajian, departemen kehutanan RI, dari 20
pohon penghasil gaharu yang ditebang di hutan alam hanya ada satu atau
sering sama sekali tidak ada yang mengandung gaharu. Kalaupun ada pohon
yang mengandung gaharu, maka jumlah gaharu yang ada di pohon tersebut
hanya beberapa kilogram saja. Oleh karena itu dapat dibayangkan kalau
pencari gaharu mendapatkan gaharu kira-kira 5 kilogram, mungkin puluhan
atau bahkan ratusan pohon penghasil gaharu yang harus ditebang. Praktek
semacam inilah yang mengakibatkan jumlah pohon pengahasil gaharu di alam
semakin menurun dari tahun ke tahun. Maka dari itu pemerintah
melalui KT GGI mengajak kita untuk melestarikan pohon gaharu demi
perbaikan ekonomi masyarakat melalui perwakilan yang sudah terbentuk
hampir di setiap propinsi dan kabupaten/kota. Adapun Syarat Untuk
Menjadi Kelompok Tani “GUBAL GAHARU INDONESIA (KT-GGI) ” : Cukup dengan
melakukan pembelian Bibit minimal sebanyak 10 batang saja atau
kelipatannya dan copy ktp dengan ketentuan harga sebagai berikut :
1. Pembelian 10 Batang BIBIT Gaharu @Rp. 25.000,- = Rp. 250.000,- 2.
Pembelian diatas 100 Batang @Rp 23.000,- 3. Pembelian diatas 500
batang @Rp. 20.000,- 4. Pembelian diatas 1000 batang @Rp. 18.000,-
Catatan : • Ukuran Bibit 20 Cm s/d 30 Cm • Jenis Bibit super
adalah Aquilaria malaccensis, ( • Bibit sudah dalam polibag, artinya
pembeli tinggal memindahkan ke lubang penanaman saja. tidak repot.
(untuk tatacara penanaman sudah disertakan pada paket pembelian. •
Untuk pembeli yang menghendaki dengan ukuran tertentu, harga
menyesuaikan. Selamat Memulai, Segera BERTINDAK, Menanam untuk masa
depan keluarga yang lebih baik ! , manfaatkan lahan sempit atau luas
sebaik mungkin agar dapat menghasilkan uang tambahan bagi keluarga anda
yang menjanjikan, bila 7 tahun kedepan hasil dari 1 batang pohon gaharu
bias menghasikan 1-3 kg gubal gaharu dengan harga gubal yang bias
mencapai harga Rp 50.000.000/kg, makin banyak pohon yang kita tanam
makin banyak uang yang akan kita dapat.
Untuk Pembelian Bibit
langsung ikut bergabung kekelompok tani Gubal Gaharu Indonesia silakan
hubungi ke nomor perwakilan kami. KT GGI Pw 006 Lahat.(Lahat. Muara
Enim. Empat Lawang, Pagaralam Dll) A Dayan 081273263670.
0 Komentar
Terima kasih sudah membaca, silahkan tinggalkan komentar!!